Assalamualaikum sahabat maya. Senang bersapa denganmu di dunia ini. Senangnya seperti berada di negeri impian yang selama ini hanya dapat ku damba. Senangnya seperti mendapatkan hadiah dari teman di hari penuh kesan. Senangnya seperti menyeruput segelas es teh di tengah teriknya mentari siang hari. Senangnya seperti bersua dengan sahabat, saudara, yang sudah lama tidak bertemuan. Senangnya seperti bereuni dengan kenangan demi kenangan indah dalam kehidupan.
Maka, mari bersalaman, kita bergenggaman jemari lalu saling bersenyuman. Senyuman yang kita pertukarkan sebagai tanda senang. Senyuman untuk membuktikan pada dunia bahwa kita ada untuk menjadi bagian dari perubahan. Senyuman sesama kawan, untuk tetap berbagi kekuatan meski pun kita berjauhan. Senyuman sebagai kekuatan yang tetap kita alirkan, walaupun sesungguhnya kita dalam kondisi kelelahan. Semoga, dengan tersenyum, ada lega sebelum memunculkan keluhan, ada syukur sebelum mengeluarkan umpatan, ada kebahagiaan sebelum kehadirannya.
Meski di tengah berbagai cuaca, tetap bergerak, teman. Mari menulis menari-narikan jemari, pelan. Ayo berupaya, menyusun kata merangkai tulisan. Semoga, ada yang tersenyumkan, setelahnya. Mudah-mudahan mengandung keberkahan. Aamiiin, kan, yaaa, teman. Aamiin ya Allah, ya Rabbal’alamiin.
Ingat!
Kita tidak pernah benar-benar sendirian, meski saat kita merasa sendiri. Karena ada di dalam diri kita yang senantiasa memanggil, meneman, menjadi alasan kita untuk mengembangkan senyuman.
Tersenyumlah, teman. Karena senyuman adalah salah satu cara untuk mengalihkan perhatian dari kesedihan yang mencuri-curi perhatian.
–Maysoora. H. G
Untukmu yang sedang jauh. Berteguhlah. Melangkahlah. Bukan untuk menjauh. Namun agar kita tetap berdekatan, dalam ingatan.
–R. Maezura
Dulu, sekarang dan esok berbeda. Maka, hiduplah dalam hari ini berbekal pengalaman lalu. Untuk perbaikan ke depan. Jadikan perjalanan sebagai pelajaran dan kehidupan sebagai perjalanan.
–Ar Rayyan. N
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.